Aksi Heroik Pemuda Bandung yang Ingin Mempertahankan Gedung Sate 73 Tahun Lalu
Siapa tak kenal Gedung Sate? Dengan ciri khas berupa ornamen enam tusuk sate pada menara sentralnya, gedung ini telah lama menjadi penanda untuk Kota Bandung yang tidak saja dikenal masyarakat Jawa Barat, tetapi juga di seluruh Indonesia.
Konon pula, enam ornamen itu melambangkan modal pembangunan gedung sejumlah enam juta gulden.
Dari atas menara gedung yang dulu bernama Gouvernements Bedrijven ini, kita juga dapat melihat keindahan Gunung Tangkuban Perahu dan Gunung Manglayang. Pengunjung juga bisa menikmati pemandangan Kota Bandung.
Sementara itu, di bagian lain Gedung Sate juga terdapat ruangan berukuran besar, yaitu Aula Barat dan Aula Timur. Acara resmi pemerintah biasanya digelar di tempat ini. Selain keunikan gedung, menara dan ornamennya, keindahan Gedung Sate semakin lengkap dengan adanya taman-taman berukuran luas.
Letaknya yang strategis di pusat Kota Bandung juga menjadikan Gedung Sate menjadi salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi ketika bertandang ke Bandung. Apalagi, gedung ini juga menyimpan cerita duka akan sejarah perjuangan bangsa dalam mempertahankan kemerdekaan.
Pada Senin, 3 Desember 1945, terjadi tragedi memilukan di gedung bersejarah ini. Nyawa tujuh orang pemuda melayang karena berusaha untuk mempertahankan Gedung Sate dari serbuan tentara Gurkha yang ditunggangi tentara Inggris dan Belanda.
Tentara Gurkha merupakan orang-orang dari Nepal yang terkenal akan keberanian dan kekuatan fisiknya dalam berperang menggunakan pisau khas mereka, yaitu kukri. Akibat dari Perjanjian Damai yang dinamakan Perjanjian Sugauli pada 1816, tentara Gurkha kemudian menjadi tentara kontrak yang melayani Perusahaan Hindia Timur Britania.
Pada tahun 1945, setelah Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus, bangsa Indonesia mengalami suasana euforia. Di tengah suasana sukacita tersebut, Belanda ternyata belum bisa menerima kenyataan diusir dari Indonesia. Bersama Inggris, Belanda menghimpun kekuatan untuk dapat merebut sejumlah aset, salah satunya adalah Gedung Sate.
Pertempuran pecah pada 3 Desember selama hampir 2 jam yang mengakibatkan sejumlah orang tewas. Meskipun berhasil mempertahankan Gedung Sate, pejuang kita harus kehilangan nyawa tujuh orang pemuda. Lima jenazah ditemukan, sementara dua jenazah lagi tidak ditemukan.
Lima orang pemuda yang jasadnya ditemukan pada peristiwa mempertahankan Gedung Sate tersebut bernama Muchtarudin, Suhodo, Susilo, dan dua lagi tidak diketahui namanya. Sementara itu dua orang yang tidak ditemukan jenazahnya diyakini bernama Rana dan Rengat.
Segera Daftarkan Diri Anda Sekarang Juga di RAJAPOKER88 Agen Judi Online Terpercaya No 1 Se Indonesia ..
RAJAPOKER88
MENYEDIAKAN BERBAGAI PERMAINAN :
POKER l BANDAR Q l ADU Q l BANDAR POKER l BANDAR 66 l DOMINO 99 l CAPSA l SAKONG l TANGKAS
Kami Menyediakan Berbagai Promo Menarik Untuk
Member Setia Kami Yaitu:
BONUS TO 0.3 % ( DI BAGIKAN SETIAP
HARI PUKUL 12.00 WIB )
BONUS REFERRAL 10% ( TANPA SYARAT )
PROSES DEPO DAN WD CEPAT
MINIMAL DEPOSIT Rp 15.000
MINIMAL TARIK DANA Rp 50.000
SILAHKAN DAFTARKAN SEGERA DAN RASAKAN PERMAINAN MENARIK DI RAJAPOKER88 , TERIMA KASIH SALAM RAJAPOKER88




