Final Piala AFF U-22 2019, Berikut Perjalanan Tim nasional Indonesia U-22 serta Thailand ke Partai Puncak
Tim nasional Indonesia U-22 akan memerankan laga penetapan juara Piala AFF U-22 2019 pada Selasa di Olympic Fase, Kamboja. Thailand, lawan yang ditemui bukan team yang asing.
Thailand, spesialis sukses di beberapa level kompetisi Asia Tenggara. Team Negeri Gajah Putih mungkin telah jemu mengusung trofi sanking biasanya jadi juara.
Selain itu, Team Merah-Putih tetap kesusahan jadi yang terunggul. Sejak 1991 jadi juara SEA Games, Indonesia baru akhiri paceklik titel pada Piala AFF U-19 2013, dan dibarengi keberhasilan di Piala AFF U-16 2018 kemarin.
Di level senior, nama Tim nasional Indonesia tidak sempat masuk dalam catatan buku riwayat menjadi juara.
Menariknya Indra Sjafri, yang menukangi Tim nasional Indonesia U-22 sekarang ini ialah aktor sukses Tim nasional Indonesia U-19 lima tahun yang lalu.
Sang tutor dipandang figur yang menghidupkan euforia sepak bola umur awal. Di tangannya lahir bintang-bintang berkualitas jenis Evan Dimas, Putu Gede, Ilham Udin Arymain.
Bersama dengan Tim nasional Indonesia U-22, Indra membawa bintang-bintang muka baru. Osvaldo Haay, Marinus Wanewar, Lutfi Anwar, siap-siap cetak riwayat baru buat sepak bola Indonesia, yang tengah koyak dengan beberapa kasus penyusunan score di pertandingan domestik.
Tim nasional Indonesia U-22 Sudah sempat Terseok di Penyisihan
Langkah Tim nasional Indonesia U-22 menunju final Piala AFF U-22 2019 tidak mulus. Terpenting waktu memerankan tiga pertandingan penyisihan Group B.
Pada pertandingan pertama penyisihan Group B, Team Garuda Muda ditahan 1-1 oleh Myanmar. Saat itu lawan terlebih dulu menjebol gawang Indonesia, sebelum pada akhirnya Rachmat Irianto cetak gol di menit ke-38 serta membawa Indonesia mencapai point satu.
Dari sisi hasil, Tim nasional Indonesia U-22 masih tetap belumlah ada penambahan waktu memerankan pertandingan ke-2 di Group B. Bertemu musuh bebuyutan, Malaysia, Team Merah-Putih kembali mencapai score imbang, kesempatan ini 2-2.
Tim nasional Indonesia U-22 sudah sempat unggul 2x, melalui Marinus Wanewar menit ke-52 serta Witan Sulaeman menit ke-77, akan tetapi 2x juga gawang Indonesia jebol, sampai pada akhirnya Indonesia sangat terpaksa share point kembali dengan lawan.
Pada pertandingan paling akhir Group B, partai paling akhir, yang sekaligus juga jadi penentu kelolosan ke semi final, Tim nasional Indonesia U-22 dengan gagah berani melawan tuan-rumah, Kamboja .
Walau telah pastikan maju ke semi final menjadi juara group semenjak pertandingan ke-2 karena kemenangan berturut-turut, Kamboja masih menyusahkan Indonesia. Akan tetapi, kemauan tidak ingin angkat koper serta mengharumkan nama bangsa, menyelimutinya tiap-tiap pemain Team Garuda.
Marinus Wanewar jadi sorotan dalam pertandingan ini menyusul brace yang dicetaknya di menit ke-19 serta ke-83. Indonesia pada akhirnya mengakhiri perlawanan Kamboja dengan score 2-0.
Indonesia pastikan tempat di semi final dengan koleksi point lima serta jadi runner-up Group B, melawan Vietnam yang berstatus juara Group A.
Grafik Tim nasional Indonesia U-22 semakin naik. Di semi final, Bagas Adi cs. merontokkan Vietnam, satu diantara calon juara kompetisi ini.
Vietnam ke semi final menjadi juara Group A, akan tetapi Tim nasional Indonesia U-22 tidak gentar. Team Merah-Putih tampil cukuplah bagus untuk meredam tiap-tiap gempuran lawan.
Bahkan juga, dapat menjebol gawang Vietnam melalui sepakan bebas cantik yang dilakukan Luthfi Kamal di menit ke-69. Itu hanya satu gol yang terbentuk, serta Indonesia juga ke final.
Tim nasional Indonesia U-22 pasti diinginkan dapat menyuguhkan permainan yang semakin moncer serta sampai puncaknya pada partai final menantang Thailand. Dengan demikian, trofi juara dapat dibawa pulang ke Tanah Air.
Thailand Kecapekan di Semi final
Demikian sebaliknya, langkah Tim nasional Thailand U-22 condong mulus sampai ke pertandingan puncak.
Team bimbingan Alexandre Lima, belumlah tersentuh kekalahan dan kebobolan dalam tempo normal laga saat Piala AFF U-22 2019. Sang arsitek asal Brasil yang didapuk jadi nakhoda team pada awal November 2018 tampak sukses mengawasi tempo permainan Tim nasional Thailand U-22.
Melawan agenda padat kompetisi, Thailand tidak habis-habisan di awalnya akan tetapi gembos diakhir.
Di babak penyisihan Group A Thailand menang 1-0 serta 3-0 semasing atas Timor Leste serta Filipina, bermain tiada gol kontra Vietnam.
Mereka meluncur ke semi final dengan status runner-up Group A. Masuk periode knock-out Team Negeri Gajah Putih Muda bertemu tuan-rumah Kamboja yang jadi team kuda hitam di penyisihan.
Thailand menang 5-3 dalam beradu penalti atas Kamboja (0-0) di semi final.
Pelatih Thailand, Alexandre Gama, mengaku jika anak asuhannya alami kesusahan dengan style permainan Tim nasional Kamboja U-22. Tim nasional Thailand U-22 akan melawan Tim nasional sepak bola Indonesia U-22 di final Piala AFF U-22.
Karena Tim nasional Thailand U-22 sering alami permasalahan waktu berupaya bangun serangan. Ditambah lagi pada pertandingan itu anak asuh Gama pun jarang menggenggam bola.
“Saya tahu jika kami dapat bermain lebih baik bila kami menggenggam bola semakin banyak. Tetapi itu ialah suatu yang dapat kami naikkan dari pertandingan ke pertandingan,” kata Gama.
Pengakuan Gama janganlah disimpulkan dengan harafiah jika Tim nasional Thailand U-22 miliki masalah mendekati pertandingan final. Pengakuan mode ini sering dilemparkan pelatih beberapa team untuk mengelabui lawan.
Realitasnya Thailand di beberapa level diketahui menjadi team jagoan kompetisi level Asia Tenggara. Seringkali berlangsung mereka bermain biasa saja di penyisihan, akan tetapi intensitas permainan ditingkatkan demikian masuk periode knock-out. Tim nasional Indonesia U-22 butuh menyimak perihal ini, sebab Team Merah-Putih sering tersandung di pengujung kompetisi.



