Kamis, 21 Juni 2018

Tragedi Tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba



Keluarga korban tenggelamnya Kapal Motor Sinar Bangun di Danau Toba memadati Pelabuhan Tigaras dan posko yang disediakan. Mereka resah dan terus menantikan kepastian nasib anggota keluarganya yang menaiki kapal tersebut pada Senin 18 Juni 2018.

Kapal Kayu KM Sinar Bangun yang diduga mengangkut lebih dari 80 wisatawan tenggelam di perairan Danau Toba antara Perairan Simanindo menuju Pelabuhan Tigaras pada 18 Juni 2018 pada pukul 17.30 WIB. Kapal ini berangkat dari pelabuhan Simanindo Kabupaten Samosir menuju Tigaras Parapat Kabupaten Simalungun.

Salah satu warga yang resah adalah Surgianti. Dia meratap mendengar kabar anaknya menjadi penumpang Kapal Sinar Bangun. Sejumlah kerabat menenangkannya. Namun, Surgianti terus memanggil-manggil nama putrinya Tami Meilani.

Surgianti menuturkan, anaknya pergi ke Pulau Samosir sedianya hendak mengisi liburan bersama lima temannya dengan menggunakan sepeda motor.

"Lagi main motor katanya keliling-keliling, sampai sekarang belum pulang," kata Tami Meilani Surgianti, sang ibu

Putri Surgianti bersama temannya Heriawan berangkat dari rumahnya di kawasan Batubara Simalungun sejak Sabtu pekan lalu. Ibunda Heriawan juga kini masih menanti kabar dari Tim SAR mengenai nasib anaknya.

Rencananya, usai berlibur mereka akan kembali, Selasa 19 Juni 2018 kemarin. Namun, petaka terjadi. KM Sinar Bangun yang mereka tumpangi karam di perairan Danau Toba.

Hingga Rabu 20 Juni 2018, dari 21 penumpang yang dievakuasi, 18 orang dinyatakan selamat, sedangkan tiga orang penumpang dinyatakan meninggal dunia. Korban yang sudah teridentifikasi bernama Sri Susi Wulandari/ Tri Suci Wulandari (24) asal Aceh Tamiang. Sedangkan dua jenazah perempuan lainnya masih dalam proses identifikasi.

Sementara itu, pada Selasa sore, setelah mendapatkan perawatan medis di Puskesmas dan Rumah Sakit Kabupaten Samosir, 18 korban yang selamat dalam tragedi tersebut, tenggelamnya Kapal Motor Sinar Bangun dibawa ke Dermaga Tigaras Simalungun.

Isak tangis pun pecah antara para korban yang selamat dengan keluarga mereka yang sudah menunggu di posko evakuasi korban.

new_banner_new rajabakarat_coom new_banner_new

Hendak Menikah

Tri Suci Wulandari (24), warga Kabupaten Aceh Tamiang menjadi korban meninggal dalam musibah kapal tenggelam di Danau Toba. Sebelum peristiwa nahas itu menimpa dirinya, Suci diketahui berangkat dari rumah pada Sabtu, 16 Juni 2018.

Dia kemudian dijemput oleh tunangannya, Afri Pranyoto (24), untuk bersilaturahmi dengan keluarganya. Selanjutnya, pada Minggu, 17 Juni 2018, bersama tunangannya dan dua saudara lainnya, Suci berangkat ke Danau Toba untuk berwisata.

Namun, saat menaiki KM Sinar Bangun, kapal tenggelam di Danau Toba, pada Senin, 18 Juni 2018. Suci pun meninggal dunia akibat tenggelam.

Penanggung jawab Pelayanan Perwakilan Langsa, Rudianto Lubis dan Kepala Perwakilan Langsa Dedy Rachmad dihubungi oleh Kabag Pelayanan Cab. Sumut Ahmad Ilham, dan kemudian berkoordinasi dengan Kepala Cabang Aceh Mulkan pada Selasa pukul 02.00 WIB untuk menanyakan kebenaran alamat korban.

"Saya dan kepala perwakilan langsung mencari informasi di mana korban tinggal dan status korban,"

Rudianto menjelaskan, pihaknya langsung mengunjungi rumah duka dengan jarak tempuh dari posisi kantor perwakilan ke rumah duka sekitar 70 kilometer dan melengkapi berkas santunan untuk korban musibah KM Sinar Bangun.

"Alhamdulilah berkas santunan selesai semua tanpa ada kendala, dan santunan MD dapat ditransfer ke rekening ahli waris yang bernama Suyanto YS (ayah kandung korban) sebesar Rp 50 juta, jam 10.13 WIB," tambahnya.

RAJAPOKER88

Rajapoker88

RAJABAKARAT

Rajabakarat

SENANG DOMINO

RAJAWE1

Rajawe1

Popular Posts

Recent Posts

Unordered List

Text Widget

Blog Archive

Search

Diberdayakan oleh Blogger.

Translate