Kamis, 07 Maret 2019

Penemuan Guam, Pulau di Pasifik yang Sempat Ditempati Orang Indonesia Purba


Pada 6 Maret 1521, hampir 500 tahun kemarin, armada tiga kapal Spanyol yang di pimpin Ferdinand Magellan, berlabuh di Teluk Umatac, Guam. 

Awalannya ada lima kapal dalam armada yang di pimpin penjelajah asal Portugis itu, yaitu Trinidad, Victoria, Santiago, San Antonio serta Concepcion. 

Bahtera-bahtera itu angkat sauh dari Spanyol pada 20 September 1519, membawa 270 kelasi, dengan arah mencari rute barat, ke arah kepulauan rempah-rempah di tempat yang sekarang bernama Indonesia. 

Armada berlayar ke Afrika Barat, lantas Brasil, dimana dia mencari satu selat yang akan membawanya ke Pasifik. Sebelum usaha itu sukses, pemberontakan yang di pimpin nakhoda asal Spanyol pecah. 

Perlawanan sukses diredam. Saat pada akhirnya dia temukan jalan yang dicari, cuma tersisa tiga kapal dalam armadanya. 

Diperlukan 38 hari untuk menavigasi selat beresiko itu -- yang memisahkan Tierra del Fuego serta daratan penting benua, sebelum pada akhirnya datang di perairan yang tenang. Magellan juga menangis haru karena itu. 

Samudera itu diberi nama "Pasifik," dari kata Latin pacificus, yang bermakna tenang. Perlu 99 hari untuk melaluinya. Persediaan makanan di kapal habis benar-benar. Beberapa awak sangat terpaksa kunyah sisi kulit dari peralatan mereka supaya masih hidup. 

Sesampainya di Guam, beberapa awak yang capek serta lapar bergegas ke darat untuk memulihkan persediaan. 

Akan tetapi, masyarakat asli Chamorro, yang tidak kenal ide kepemilikan ala Spanyol mulai ambil apa pun yang dapat mereka mengambil dari kapal. 

Beberapa orang Spanyol juga melabeli Guam menjadi Islas de Los Ladrones atau The Island of Thieves -- pulau beberapa pencuri. Beberapa pelaut yang lemah alami kesusahan menangkis masyarakat asli yang tinggi serta kuat. 

Sampai pada akhirnya, meriam yang ditembakkan dari Trinidad, menakuti beberapa masyarakat asli -- membuat mereka mundur dari kapal serta kabur ke rimba. 

Magellan pada akhirnya dapat memperoleh perbekalan, dengan tawarkan besi -- komoditas yang begitu dihargai oleh beberapa orang Neolitik -- dengan buah-buahan fresh, sayuran, serta air. 

Sepuluh hari lalu, Magellan serta beberapa awaknya berlabuh di Cebu, yang berjarak seputar 400 mil dari kepulauan kaya rempah-rempah yang jadi arah mereka. 

Magellan berjumpa dengan kepala Cebu, yang sesudah geser agama jadi Kristen merayu orang Eropa untuk membantunya mengalahkan suku saingan di pulau tetangga Mactan. 

Dalam pertarungan pada 27 April 1521, Magellan populer panah beracun serta meninggal. 

Sesudah kematian Magellan, beberapa penyintas, dengan dua kapal, berlayar ke Maluku serta isi lambung bahtera itu dengan rempah-rempah. 

Satu kapal berupaya kembali melewati Pasifik, akan tetapi tidak sukses. Bahtera yang lain, Vittoria, selalu ke barat dibawah komando navigator Basque Juan Sebastian de Elcano. 

Kapal tersbeut berlayar melewati Samudra Hindia, mengelilingi Tanjung Keinginan, serta datang di pelabuhan Sanlucar de Barrameda di Spanyol pada 6 September 1522, jadi kapal pertama yang melingkari dunia. 

Nenek Moyang Guam dari Indonesia? 

Sekarang Guam berpredikat menjadi unincorporated and organized territory Amerika Serikat. Masyarakatnya dikasih kewarganegaraan AS, tetapi tidak memiliki hak politik untuk turut dalam penentuan umum nasional. 

Masyarakat asli Guam ialah suku Chamorro, yang tidak mempunyai keterikatan budaya dengan masyarakat di daratan Amerika yang lainnya. 

Suku Chamorro di Guam berkembang menjadi penduduk nelayan, petani, serta pemburu. 

Mereka ialah pelaut ulung serta pengrajin trampil yang menghasilkan tenunan serta gerabah susah, bangun rumah, serta kano berupa unik. 

Penduduk Chamorro mempunyai skema kebiasaan matriarkal yang kuat, yang lewat kemampuan serta kewibawaan beberapa wanita serta kegagalan penjajah Spanyol untuk mengetahui bukti itu. Hal tersebut membuat budaya suku itu, termasuk juga bahasa, musik, tari, serta kebiasaan bertahan sampai sekarang ini. 

Masyarakat asli Guam dipercaya menjadi keturunan dari Indo-Malaya yang datang dari Asia Tenggara yang hadir pada tahun 2.000 Sebelum Masehi. 

Dengan linguistik serta budaya, Guam pun miliki keserupaan dengan Malaysia, Indonesia, serta Filipina--yang jadi panduan asal mula suku Chamorro. 

Buku berjudul Ancient Chamorro Society karya Lawrence J. Cunningham bahkan juga memperbandingkan bahasa suku itu dengan beberapa kata dalam budaya lainnya, termasuk juga Indonesia. 

"Berdasar pada perbandingan itu, bahasa Chamorro lebih mempunyai keserupaan dalam bahasa Indonesia," demikian kutipan dari buku itu. 

Beberapa kata yang sama termasuk juga mata, susu, lima -- sesaat pada arti lainnya diketemukan keserupaan. 

Meskipun begitu, masih tetap diperlukan analisis selanjutnya untuk memastikan dari tempat mana nenek moyang penduduk asli Guam berasal. 

Selain itu, dari bagian riwayat, Guam alami beberapa pendudukan, dari Spanyol, sudah sempat jatuh ke tangan Amerika Serikat pada tahun 1898, saat Perang Spanyol-Amerika. 

Lalu, pada Perang Dunia II, di awalnya Desember 1941, angkatan bersenjata Jepang menggempur Guam. Saat hampir tiga tahun, pulau itu ada dalam kekuasaan Negeri Matahari Keluar sampai pada akhirnya diambil kembali oleh AS pada 1944. 

Sekarang ini Guam jadi tempat pangkalan militer Amerika Serikat di Pasifik, salah satunya fakta yang membuatnya tujuan rudal Korea Utara. 

RAJAPOKER88

Rajapoker88

RAJABAKARAT

Rajabakarat

SENANG DOMINO

RAJAWE1

Rajawe1

Popular Posts

Recent Posts

Unordered List

Text Widget

Search

Diberdayakan oleh Blogger.

Translate